Tuesday, November 18, 2008

Tiga Mitos Open Source Software

Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman mengatakan, pemerintah Indonesia serius dalam mengembangkan teknologi Open Source (OS) Software. Salah satu buktinya, Indonesia telah memiliki Duta Besar Open Source, yang saat ini diemban oleh Betti Alisjahbana. Namun demikian, hal ini bukan berarti pemerintah ingin merugikan industri software berbayar (proprietary).

"Visi pemerintah Indonesia adalah menyediakan ekosistem OS gratis yang dapat berjalan berdampingan dengan software berbayar. Pemerintah tidak ingin merugikan hak kekayaan intelektual orang lain," ujar Kusmayanto saat menyampaikan sambutannya pada acara Asia-Africa Conference on Open Source, yang diselenggarakan di Auditorium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, 18-19 November 2008.

 

Saat ini, kata Kusmayanto, masih terdapat tiga mitos mengenai OS di kalangan masyarakat. Pertama, masyarakat masih menganggap bahwa OS hanya ditujukan untuk ahli IT karena sifatnya yang complicated. Kedua, ada kekhawatiran bahwa tidak banyak orang yang mampu membantu menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul sewaktu software berbasis OS bermasalah. Sementara itu, di kalangan pebisnis, masih banyak yang berpikir bahwa OS menguntungkan. "Ini merupakan tantangan pemerintah," ujar Kusmaya nto.

 

Sebagai salah satu jalan keluarnya, beberapa tahun lalu pemerintah Indonesia meluncurkan program Indonesia go Open Source. Program ini diharapkan dapat mengubah psikologi masyarakat untuk berani beralih ke software berbasis OS.

0 comments:

Angel Save Knight Man in 1995 - Linux, Blogger, Marketing, Business, Internet | Template by - Abdul Munir - 2008