Nah, mumpung lagi ada waktu dan pikiran semakin membaik, mendingan posting aja
Ya mungkin judulnya biasa, tapi saya tau masih banyak orang yang membutuhkan artikel seperti ini…
Oke, pertama-tama kita bahas kenapa harus “perintah”?? ada yang tau?? ya, karena sebagian besar administrasi system di Linux kita lakukan di tingkat shell yang berbasis CLI, lha mungkin ada yang bertanya : “Kenapa mesti susah2 sih??”, ya jawabannya karena “It’s your choice bro!!” hehe..
mm, langsung aja, perintah-perintahnya saya kategorikan menjadi beberapa bagian ya… :
– Managemen File Dan Direktori –
mkdir folder_baru -> ini membuat folder baru bernama “folder_baru”.
touch folder_baru/file_baru -> ini membuat file baru dengan nama “file_baru” didalam folder “folder_baru”.
cp folder_baru/file_baru file_baru_copy.extensi -> ini mengcopy “file_baru” ke sebuah file dengan nama “file_baru file_baru_copy.extensi”
cp -R folder_baru /home/wildan/ -> nah ini mengkopy direktori “folder_baru” ke “/home/wildan”, opsi -R adalah opsi untuk “rekursif”, karena tidak ada perintah “cpdir“.
mv folder_baru /home/wildan -> ini memindahkan “folder_baru” ke “/home/wildan”, untuk perintah ini, tidak ada perbedaan antara memindahkan folder atau file, keduanya sama.
rm file_baru -> ini menghapus file yang bernama “file_baru”
rm -R folder_baru -> ini menghapus folder “folder_baru” beserta isinya, karena kita tidak dapat menggunakan perintah “rmdir” jika didalam folder terdapat isi atau file.
ln -s /home/wildan/WEB /var/www/ -> ini membuat symbolic-link dari folder “WEB” ke lokasi “var/www”, untuk perintah ini, sebaiknya kita menuliskan secara “full-path”, perintah ini bisa kita gunakan untuk folder maupun file.
ls -l /home/wildan -> ini menampilkan isi dari folder “/home/wildan”.
ls -l /home/wildan | grep WEB -> ini menampilkan dan menyaring isi dari folder “/home/wildan” yang mengandung kata “WEB”.
– Managemen Jaringan –
ifconfig -a -> ini melihat daftar interface yang kita miliki
ifconfig eth0 192.168.0.3/24 -> ini mengkonfigurasi interface eth0 dengan ip 192.168.0.3 dengan subnet 255.255.255.0
route -n -> ini melihat daftar tabel routing yang kita miliki.
route add default gw 192.168.0. -> ini menambahkan sebuah gateway dengan ip 192.168.0.1.
route del default -> ini menghapus gateway default
route add 192.168.1.0/24 gw 192.168.0.1 -> ini menambahkan sebuah gateway dengan ip 192.168.0.1 untuk menuju ke jaringan 192.168.1.0/24
iwconfig -> ini untuk melihat interface wireless yang kita miliki.
iwlist eth1 scanning -> ini untuk melihat essid apakah saja yang aktif dengan melakukan scanning menggunakan interface wireless eth1.
iwconfig eth1 essid eepishotspot mode managed -> ini untuk mengkonfigurasi interface eth1 kita agar bergabung dengan essid “eepishotspot” dengan menjadi client (mode=managed).
dhclient eth1 -> ini untuk mecari dhcp server agar interface eth1 mendapatkan ip secara otomatis.
– Managemen System –
df -h -> untuk melihat kondisi ruang harddisk kita, option -h adalah “readable human”, yang maksudnya agar mudah dimengerti.
uptime -> ini akan menunjukkan sudah berapa lama kompi kita hidup, berapa user yang sedang aktif, serta beberapa keterangan lainnya.
uname -a -> ini untuk mengetahui informasi mengenai linux kita, mulai dari nama host, distro, versi kernel, dll.
cat /etc/passwd | cut -d ‘:’ -f 1 -> ini melihat daftar user yang ada pada sistem, menggunakan kombinasi perintah cat dan cut.
mount /dev/sda1 -t vfat /mnt -o uid=1000 -> ini melakukan mounting /dev/sda1 yang bertipe fat32(vfat) pada /mnt dengan memberikan akses pada user yang mempunya uid=1000.
0 comments:
Post a Comment